Label

FEATURE (1)

Minggu, 05 Agustus 2012

LAPORAN BACAAN 5 SKRIPSI SASTRA


SANGGAR SASTRA
LAPORAN BACAAN
LIMA SKRIPSI SASTRA



OLEH
INDRI YULIANA
1005113104




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012


1.   Analisis Struktur dan Peranan Cerita Randai Bujang Malang dalam Kehidupan Masyarakat Kopah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantang Singingi.

Identitas Skripsi
Judul                           : Analisis Struktur dan Peranan Cerita Randai Bujang Malang dalam Kehidupan Masyarakat Kopah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
Penulis                        :  Azwar
Jumlah halaman           :  62 halaman
Tempat terbit               :  Pekanbaru
Tahun terbit                 :  2004

Laporan Bacaan
Randai Bujang di daerah Kopah Kecamatan Kuantan Tengah terdapat 5 masalah-masalah yaitu urutan pelaksanaan cerita Randai Bujang, struktur kata yang terkandung, peranan cerita Randai Bujang Malang, pandangan masyarakat Kopah dan nilai pendidikan yang terkandung dalam cerita Randai Bujang tersebut.
Cerita Randai Bujang Malang termasuk ke dalam salah satu bentuk drama tradisional yang tidak hanya menyampaikan kaba tapi juga terdapat syair. Namun yang paling terkenal dari Randai Rantau Kuantan adalah lawakan,tarian dan nyanyian. Pertunjukan cerita Randai Malang memaka istilah perbabakan. Cerita Randai Bujang tidak diceritakan dari awal sampai akhir tetapi perbabak. Setiap babak ditandai dengan adanya pembacaan pantun oleh anak randai kemudian diikuti nyanyian dan lawak.

Adapun tahap-tahap cerita Randai Bujang Malang sebagai berikut:
1)      Pembuka
Dalam bagian ini anak randai membuka pertunjukan dengan berpantun.
2)      Tahap perkenalan
Kemudian anak randai memperkenalkan diri namun sebelumnya dibuka diiringi dengan pantun terlebih dahulu.
3)      Babak pertama
Cerita dimulai sampai ke babak sepuluh dimana setiap babaknya ditandai dengan pembacaan pantun.
4)      Babak kedua
5)      Babak ketiga
6)      Babak keempat
7)      Babak kelima
8)      Babak keenam
9)      Babak ketujuh
10)  Babak kedelapan
11)  Babak kesembilan
12)  Babak kesepuluh
Cerita Randai Bujang Malang memiliki unsur instrinsik yaitu:
·         Tema
Tema dari cerita randai bujang malang tersebut adalah tentang bujang malang tersesat di hutan. Namun menurut Azwar tema cerita randai bujang malang yaitu setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya jika masalah tersebut diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh. Menurut saya yang dikatakan tema oleh Azwar tersebut merupakan sebuah amanat atau pesan dari cerita tersebut.
·         Alur
Alur cerita randai bujang malang:
v  Bujang Malang berkeinginan untuk memancing di rimba Kukok.
v  Diperjalanan dia bertemu temannya Pandak dan Pandit.
v  Mereka memutuskan pergi bersama.
v  Di tengah rimba Bujang malang hilang
v  Kemudian Pandak dan Pandit pergi pulang dan mengabarkan kehilangan temannya dan salah seorang masyarakat mengusulkan untuk minta tolong kepada seorang dukun.
v  Dan akhirnya Bujang Malangpun pulang.
·         Perwatakan
·         Amanat
·         Gaya bahasa

           Randai Bujang Malang ini memiliki pengaruh bagi masyarakat Kopah Kuantan Tengah yaitu sebagai hiburan karena rata-rata masyarakat Kopah Tengah berstatus sebagai petani, randai juga berfungsi sebagai alat pendidikan cerita randai menceritakan kisah sehari-hari masyarakat setempat sehingga secara tak langsung mengajarkan kepada masyarakat nilai pendidikan dari pengalaman kehidupan mereka sendiri. Khusus cerita Randai Bujang Malang ini memberikan gambaran kepada masyarakat bagaimana cara bekerja sama dan kepedulian.

2.      Studi Deskriptif Terhadap Puisi Karya Afrizal Malna dalam Segantang Sastra.

Identitas Skripsi 
Judul            : Studi Deskripti terhadap Puisi Karya Afrizal Malna dalam Segantang Sastra Penulis                        :  Winda Saputri
Jumlah halaman           :  46 halaman
Tempat terbit               :  Pekanbaru
Tahun terbit                 :  1998

Laporan Bacaan
Pola persajakan dalam Segantang Sastra karya Afrizal merupakan bentuk puisi modern. Dia tidak memperdulikan persamaan suku kata atau jumlah kata yang seimbang.. sajak-sajak Afrizal mempunyai bentuk lain, namun secara tegas dia memperlihatkan persamaan dasar sebagai penyair dalam penggunaan segala bentuk kemungkinan puisi. Puisi-puisi Afrizal Malna termasuk puisi kontemporer. Dia menggunakan baris-baris kata yang panjang hingga membentuk sebuah kalimat dan paragraph. Pada umumnya sajak Afrizal menggunakan symbol.
Pemakaian symbol pada puisinya menggunakan bahasa yang umum namun dapat diartikan secara luas. Sajak-sajak Afrizal Malna termasuk sajak yang gelap atau bersifat khas. Karyanya berhubungan langsung kepada dirinya sebagai penyair dari sajak-sajak tersebut. Kenyataan sejarah melatarbelakangi proses penciptaannya mempunyai peranan yang penting dalam memberi makna dalam sajak tersebut. Puisi sering kali memotret zaman tertentu dan akan menjadi refleksi  zaman tertentu pula. Jika berhadapan dengan sebuah sajak kita akan menghadapi pemikiran dari seorang penyair.

Perhatikan sajak HUJAN DI PAGI HARI di bawah ini:
Tidak seperti yang kita bayangkan, dunia tinggal satu-satunya alas an untuk menjelaskan keadaan kita. Kata-kata yang berlewatan tanpa memerlukan seseorang pembicarapun disitu. Kita menatap, kaca dalam diri kita sendiri basah, seperti genangan air dari kisah-kisah lampau yang tak lagi mengirim kabar, terbongkar dari ikatan-ikatannya. Semua yang dibuat kemudian tak bia lagi menjadi alas an untuk menjelaskan hari-hari kita, yang membacakan lagi kisahkisah bahwa kita bukan lagi pusat sejarahnya. Kita mencium bau tubuh kita sendiri disitu, seperti mencium obat-obatan dan mengusik lagi darah yang mengalir, bukan. Kita pernah membuat sebuah rumah, sebuah dunia. Tetapi dengan merasa heran kita bertanya: ke mana kita harus pulang? Segala yang bergerak diam-diam sedang mengubah dirinya sendiri, hanya untuk menjelaskan kembali jalan-jalan yang pernah di lalui.

Sajak di atas menceritakan masalah politik tahun 1987 di Indonesia mengenai kemenangan golongan karya menduduki pemerintahan. Pengarang menilai ketidaksesuaian antara golongan yang kuat dengan golongan yang lamah. Suara rakyat tidak diperhatikan. Kaum lemah harus mempertahankan dirinya sendiri untuk hidup. Dimana rakyat yang mengharapkan pertolongan namun malah ketidakadilan yang malah di dapatnya. Jadi dapat dijelaskan dalam karya-karya Afrizal Malna ada cerita-cerita yang menjadi inspirasi baginya. Serta bentuk dari puisi ini memiliki perbedaan dengan puisi-puisi pada umumnya. Semua sajak dalam Segantang Sastra ditulis dengan pola berbentuk pragraf oleh Afrizal Malna.

3.      Analisis Teks Nyanyian Rabab Kabupaten Padang Pariaman.

Identitas Skripsi 
 Judul                          : Analisis Teks Nyanyian Rabab Kabupaten Padang Pariaman 
Penulis                        :  Wismeidy Ade
Jumlah halaman           :  58 halaman
Tempat terbit               :  Pekanbaru
Tahun terbit                 :  2004

Laporan Bacaan
Nyanyian rabab padang pariaman merupakan serangkaian kesenian yang memiliki berbagai aspek permasalahan. Mulai dari sejarah, struktur bentuk, nilai-nilai yang terkandung hingga jenis ragam bahasa yang digunakan.
Rabab padang pariaman adalah salah satu bentuk penceritaan kaba minangkabau berbentuk dendangan an diiringi oleh alat music yang disebut rabab. Masyarakat pariaman yang hidup disekitar pantai saat berkomunikasi terkesan keras. Tradisi penyampaian itu sendiri telah menjadi petunjuk kerasnya watak mereka. Rabab padang pariaman sendiri menceritakan citra masyarakat pantai tersebut. Dalam kata-kata yang klasik yang diceritakan dalam nyanyian rabab seprti petualanganlaut dan penemuan sebuah pulau yang baru adalah bagian yang sering diceritakan dalam rabab padang pariaman ini.
Cerita kaba yang diiringi sebuah alat music yang disebut rabab. Bentuknya tradisional dan sederhana. Rabab dibuat dari bahan yang biasa di kalangan masyarakat pantai seprti batok kelapa, bambu, senar tali benang. Alat musik rabab jika tidak dipakai biasanya di letakkan di tempat yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mempercayai bahwa rabab adalah alat musik surga.
Tukang rabab adalah sebutan bagi pemain alat musik rabab. Tukang rabab di padang pariaman semuanya laki-laki. Hal ini dihubungkan dengan agama masyarakat setempat yang mayoritas menganut islam. Bagi mereka perempuan yang berdendang adalah sesuatu yang berbau negatif. Dari survey yang dilakukan oleh Wismaini Ade di padang pariaman tercatat 10 tukang rabab yang tersisa. Hampir punahnya kesenian rabab ini dikarenakan generasi sulit mengerti maksud cerita rabab tersebut. Karena rabab Padang Pariaman disampaikan dengan bahasa minangkabau dialek pariaman yang arkais dan konotatif.
Rabab padang pariaman dipertunjukan pada acara yang bersifat tradisional seperti pernikahan, pengangkatan penghulu dan lain sebagainya. Rabab Padang Pariaman dipertunjukkan dimalam hari. Tukang rabab akan berdendang semalaman suntuk.
Teks rabab dapat dibagi dua yaitu dendang dan kaba. Dendang adalah bahasanya berbentuk pantun sedangkan kaba berbentuk cerita. Dalam pertunjukan alamiah rabab padang pariaman biasanya disampaikan secara selang-seling.
Cerita rabab padang pariaman memiliki nilai moral antara tukang rabab dengan pendengar. Isi cerita yang disampaikan berisikan petunjuk-petunjuk menjalani hidup.
Contoh kutipan nyanyian rabab:
Ari nan sadang tanga hari
Dari mangguang ka pasia borong
Baranti tantang ilia angko
Nan ibo bana dalam hati
Galapuang anyuik li basongsang
Galabuak lonsong ka muaro

Bahasa Indonesianya:
Hari yang sedang tengah hari
Dari manggung ke pasir borong
Berhenti tentang ilia angko
Yang hiba benar dalam hati
Gelapung hanyut orang sonsong
Gelabuk terus hanyut ke muara

Gelapung adalah buah yang pohonnya biasa hidup di pinggir sungai. Bila buahnya matang akan berwarna merah dan akan sering dimakan oleh anak-anak. Sedangkan gelapuk tidak bias dimakan. Makna dari nyanyian rabab tersebut adalah perbedaan antara orang kaya dan orang miskin. Orang kaya jika memiliki masalah orang akan cepat membantunya sedangkan orang miskin sering dibiarkan saja. Azas manfaat.

Nyanyian rabab padang pariaman memiliki nilai sastra tersendiri. Karena memiliki kata-kata yang menyentuh hati. Bahasa daerah sangat kental digunakan dalam rabab padang pariaman ini.
Tempat penelitian Kajian Rabab Pariaman dalam masyarakat Minangkabau mencakup enam desa di daerah Padang Pariaman. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif denga menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Data penelitian bersumber langsung dari informan.

4.      Nilai Budaya Pada Teks Penobatan Datuk Paduko Rajo di XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Identitas Skripsi
Judul                          : Nilai Budaya pada Teks Penobatan Datuk Paduko Rajo di Koto XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar
Penulis                        :  Ningsih Dawati
Jumlah halaman           :  45 halaman
Tempat terbit               :  Pekanbaru
Tahun terbit                 :  2006

Laporan Bacaan
Masyarakat XIII Koto Kampar memiliki karya sastra yang beranekaragam. Salah satu diantaranya adalah tradisi penobatan. Acara penobatan merupakan suatu acara pengangkatan gelar untuk menjadi seorang pemimpin dari masing-masing suku. Dalam upacara penobatan Datuk paduko rajo yang dilaksanakan apabila dia sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya sebagai kepala suku atau bisa dilaksanakan sekali lima tahun tergantung kesepakatan bersama. Penobatan datuk paduko rajo merupakan salah satu sastra lisan yang memakai pantun sebagai alat komunikasi dalam acara tersebut.
Acara penobatan Datuk Paduko rajo termasuk sastra lisan dengan menggunakan pantun, petatah-petitih serta ungkapan tradisional sebagai alat komunikasi antara satu dengan yang lain yang berhubungan erat dengan nilai, budi pekerti, serta moral bangsa. Nilai-nilai yang terdapat dalam teks penobatan adat Datuk Paduko Rajo bukan hanya untuk dketahui saja, akan tetapi untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan sikap, tingkah laku maupun alam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam teks penobatan datuk paduko yaitu:
1.      Nilai agama
Masyarakat XIII Koto Kampar dapat dikatakan semua aktifitasnya berpegang teguh kepada ajaran agama. Dalampantun-pantuk yang digunakan dalam penobatan datuk paduko dapat kita lihat bahwa kebiasaan beragama tersirat dengan jelas.
Perhatikan pantun dibawah ini:
Mambai salam ambo ka ulama
Alim ulama nan sakitab
Kitapnyo nyato dari Allah
Sunahlah nyato dari nabi
Agamo kito agamo islam

Bahasa indonesianya.
Memberi salam saya ke ulama
Alim ulama yang sekitab
Kitab nyata dari Allah
Sunah nyata dari nabi
Agama kita agama islam

Maksud dari ungkapan yang digunakan dalam penobatan datuk paduko ini adalah bahwasanya agama islam itu bersumber dari Allah. Allah menyampaikan wahyunya lewat nabi dan dan alim ulama yang meneruskannya hingga sekarang. Masyarakat koto Kampar yang mayoritas penduduknya islam hidup berlandaskan wahyu Allah dan kitabullah.

2.      Nilai adat
Pada penobatan datuk paduko di koto Kampar juga memiliki nilai adat. Adat yang menggambarkan tingkah laku kehidupan masyarakat tersebut.
Misalnya pada pantun di bawah ini :
Bighok-bighiok tobang ka sasak
Daghi sasak ka halaman
Daghi niniok tuwun ka mamak
Gaghi mamak ka kamanakan

Bahasa Indonesianya :
Burung belibis terbang ke  atap
Dari atap ke halaman
Dari ninik turun ke mamak
Dari mamak ke kemenakan

Maksud dari pantun di atas bahwasanya perangkat adat yang tidak dapat diwariskan kepada siapapun kecuali hanya kelompok-kelompok tertentu. Hanya saja yang dapat mewariskan kedudukan seorang datuk hanyalah keturunan yang di anggap mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai kepala suku. Penobatan datu paduko dalam kehidupan masyarakat koyo Kampar harus dihadiri semua orang. Agar terjadi musyawarah dan mufakat. Masyarakat masih berpegang kepada hukum-hukum adat.

3.      Nilai tradisi
Nilai tradisi merupakan nilai-nilai yang paling banyak mewarnai tingkah-laku kehidupan sosial masyarakat terutama masyarakat desa. Nilai tradisi dalam hal ini menyangkut kehidupan masyarakat dengan alam sekitar tempat tinggalnya.
Misalnya pada pantun:
Indaruong ditongah padang
Ditutua jatuo sadhan
Balindung dikayu gadang
Terhindar pane jo hujan

Bahasa indonesinya:
Ilalang ditengah padang
Ditebang jatuh setangkai
Berlindung di kayu besar
Terhindar panas dan hujan

Maksudnya penghulu yang baru dinobatkan hendaknya dapat menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi semua masyarakat dalam golongannya.
Skripsi ini diteliti oleh Ningsih Dawati di XIII Koto Kampar juga menggunakan tinjauan pustaka dengan motode penelitian deskriptif dan menggunakan teknik wawancara kepada masyarakat Koto Kampar.

5.      Novel Bako Karya Darman Moenir suatu Pendekatan Ekspresif

Identitas Skripsi
Judul                           : Novel Bako Karya Darman Moenir suatu Pendekatan Ekspresif
Penulis                         : Ristina
Jumlah halaman           : 49 halaman
Tempat terbit               : Pekanbaru
Tahun terbit                 : 1998

Laporan Bacaan
Bako adalah sebuah judul novel yang dikarang oleh Darman Moenir. Novel Bako mengisahkan seorang tokoh Aku yang dibesarkan oleh keluarga ayahnya. Kisah ini berlawanan dengan  adat minangkabau yang biasanya seorang anak dibesarkan oleh keluarga ibunya. Tokoh Aku mengalami cacat tubuh. Dalam skripsi Ristina ini mengungkapkan permasalahan bagaimana unsur intrinsic berhubungan dengan kehidupan pengarang.
Aku dalam novel Bako dibantu oleh tokoh Umi dalam pendidikannya (Sekolah Seni Rupa Indonesia). Tokoh Aku dipanggil man oleh tokoh-tokoh lainnya. Pengarang novel  Bako yaitu Darman Munir juga dipanggila “Man” oleh keluarga dan kerabat lainnya. Tokoh-tokoh Bako sangat identik sekali dengan kehidupan pengarang.
Bukti dari segi pendidikan pengarang itu sendiri, Man pernah mengikuti pendidikan pada salah satu disiplin ilmu yaitu setamat SMA, Man mengikuti jenjang yang lebih tinggi ABA (Akademi Bahasa Asing) di daerah P. Sangat cocok sekali dengan data yang tersaji pada cerita novel Bako dengan pencerminan kehidupan pengarang (Darman Moenir).
Tokoh “Ibu” merupakan tokoh yang mengalami gangguan kejiawaan, namun tidak dapt dipastikan apa penyebab gangguan kejiwaan tersebut. Hal ini dapt disamakan dengan kehidupan pengarang itu sendiri, tak dapat disangkal bahwa gangguan itu terjadi pada sang pengarang. Tokoh Aku yang tinggal dirumah bako mengalami konflik yaitu ada nenek dari keluarga bakonya yang tidak mau menerimanya. Kisah ini sama dengan penngalaman yang dilalui pengarang. Jika dikaitkan, maka sangat dirasakan bahwa itu sebagai persoalan kemanusiaan yang juga terjadi pada diri pengarang. Hal ini sangat mustahil sekali bila seluruh yang terdapat dalam novel Bako memiliki kesamaan dengan kehidupan pengarang. Hubungan tersebut memang ada dalam kehidupan pengarang, baik hubungan ayah dengan tokoh Man, Umi adalah kakak ayah Bak Tuo, kakak kandung ayah ibu itu sendiri memiliki pengalaman yang sama dengan kehidupan keluarga Darman Moenir.
Berdasarkan analisis aspek terdahulu yaitu hubungan tokoh antar tokoh dibuktikan memiliki hubungan dengan tokoh utama. Jiak dikaji novel Bako dari segi hubungan alur dengan kehidupan pengarang, jelas ini merupakan cerminan kehidupan pengarang yang dialami (Man) saat ayah menikah dengan ibu dan pola menetap di pihak keluarga ayah yang merupakan bako dari Man dan adik-adiknya. Ini merupakan suatu hal yang tidak lazim terjadi pada budaya minangkabau, serta diantara kekerabatan pihak ayah yang tidak mau mengakui Man sebagai cucu mereka dan sekaligus sebagi puta kampong mereka.
Jadi, jika dihubungkan antar tokoh, alur dan novel Bako karya Darman Moenir adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada pengarang yang dapat dilacak kebenarannya. Novel Bako ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Ekspresif oleh Ristina, dengan tinjauan studi pustaka.

KESIMPULAN
Dari kelima skripsi yang penulis baca, maka dapat penulis simpulkan bahwa:
1.      Skripsi Analisis Struktur dan Peranan Cerita Randai Bujang Malang dalam Kehidupan Masyarakat Kopah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantang Singingi memiliki kesamaan dengan skripsi Analisis Teks Nyanyian Rabab Kabupaten Padang Pariaman, Nilai Budaya Pada Teks Penobatan Datuk Paduko Rajo di XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar serta Novel Bako Karya Darman Moenir suatu Pendekatan Ekspresif. Kesamaan tersebut terletak pada cara penulis skripsi mengolah sumber data, keempat sripsi tersebut ditulis berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sunber data tersebut. Dalam skripsi analisis cerita Randai Bujang diungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Randai Bujang tersebut. Strukturnya hingga unsur instrinsiknya. Dalam skripsi analisis Nyanyian Rabab juga membahas nilai-nilai yang terkandung dalam Teks Nyanyian Rabab tersebut. Bagaimana nilai-nilai Nyanyian Rabab tersebut bagi masyarakat sekitar. Pada skripsi Nilai Budaya pada Teks Penobatan Datuk Paduko sudah pasti yang dibahans adalah nilai-nilai budaya yang terkandung pada Teks tersebut. Serta skripsi Pendekatan Ekspresif Novel Bako juga mengupas hubungan novel dengan pengarang melalui nilai-nilai yang terkandung dalam novel tersebut.
2.      Skripsi Studi Deskriptif Terhadap Puisi Karya Afrizal Malna dalam Segantang Sastra memiliki kesamaan dengan skripsi Novel Bako Karya Darman Moenir suatu Pendekatan Ekspresif. Kedua skripsi ini sama-sama membahas bagaimana sebuah karya sastra itu ada, dalam skripsi Studi Deskriptif Terhadap Puisi Karya Afrizal Malna dalam Segantang Sastra dibahas bagaimana Afrizal Malma menulis sajak-sajaknya. Dari mana seorang Afrizal Malna mendapat inspirasi terhadap puisi-puisinya. Sedangkan skripsi Novel Bako Karya Darman Moenir suatu Pendekatan Ekspresif membahas bagimana hubungan sebuah novel denegan kehidupan pengarangnya.



Minggu, 24 Juni 2012

ARTIKEL JURNAL



IKLAN PENAWARAN DALAM SURAT KABAR
TRIBUN PEKANBARU

Indri Yuliana
Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau

Abstrak: penelitian ini dilatarbelakangi karena seringnya kita lihat masalah penggunaan kalimat dalam iklan tidaklah sesuai dengan yang digunakan dalam teks-teks lain, misalnya cerpen, makalah ilmiah buku teks, dan sebagainya. Di dalam iklan-iklan yang terpampang di jalan-jalan atau di media massa seperti majalah dan surat kabar, ada kalanya terdiri atas beberapa kata saja, sedangkan yang lebih banyak adalah gambarnya. Iklan sangat mampu menipu pembacanya dengan mempermainkan kata-kata atau kalimat sehingga membuat pembacanya menjadi terpengaruh, namun kenyataannya bertentangan dengan apa yang telah dinyatakan dalam iklan. Hal ini sangat jelas akan merugikan konsumen (pemakai) sehingga akan membuatnya kurang atau tidak mempercayai merek suatu barang atau apa yang telah diiklankan itu.

Kata Kunci: Iklan Penawaran dan Surat Kabar Tribun Pekanbaru.

Pers sebagai salah satu alat komunikasi massa sangat besar peranannya dalam pembinaan bahasa, terutama dalam masyarakat yang bahasanya masih tumbuh dan berkembang seperti bahasa Indonesia. Setiap hari surat kabar dan majalah diterima oleh masyarakat dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Surat kabar dan majalah memberikan kepada masyarakat berita-berita dan segala macam informasi, opini, serta tulisan-tulisan yang bersifat hiburan atau iklan. Iklan termasuk bentuk komunikasi massa, yaitu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar.
Pers tidak hanya terfokus dalam menulis berita saja, tetapi ada yang menulis alternatif lain yang sangat diminati oleh pembaca berupa penyampaian informasi yang beragam, dengan menggunakan media yang di dalamnya terdapat ungkapan-ungkapan atau tulisan-tulisan dan gambar, dimana orang menyebutnya sebagai iklan. Permasalahan utama dalam periklanan tentulah jika iklan itu tidak mencapai sasarannya. Orang tidak tertarik pada iklan itu atau kalaupun tertarik tidak terdorong untuk berbuat seperti yang diimbaukan iklan tersebut. Iklan yang seperti ini tentunya iklan yang tidak berdayaguna.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang tujuannya adalah pada dasarnya produsen (pembuat iklan) menginginkan agar produksinya diketahui oleh khalayak sehingga terjual laris dan mendatangkan keuntungan atau iklan adalah usaha untuk mempengaruhi orang, agar orang itu tertarik dan akhirnya terdorong untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu.
terdorong untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu. Hal itu dapat dicapai dengan memperhatikan aspek-aspek yang membangun sebuah iklan termasuk penggunaan bahasa. Menurut Moeliono dalam Sarwoko (1994:1) Bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar, pilihan kata yang cocok.
Bahasa iklan harus menarik dan makna yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pembaca atau pendengarnya, baik dari lapisan atas maupun lapisan bawah atau masyarakat awam, pelajar maupun ilmuwan. Bahasa yang digunakan dalam iklan harus benar-benar ditangkap oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian diharapkan komunikasi akan berjalan lancar karena bahasa merupakan alat utama dalam berkomunikasi.
Menurut penulis iklan mempunyai perbedaan bentuk satu sama lain, baik cara penyampaiannya maupun penggunaan bahasanya. Ada iklan yang menggunakan kata-kata sedikit, tetapi gambarnya besar dan mencolok. Ada pula iklan yang tidak mempunyai gambar sama sekali. Cara penyampaiannya iklan selain bentuk tertulis bisa juga melalui bentuk lisan misalnya melalui radio dan televisi. Penyampaian iklan melalui alat-alat elektronik tersebut ditunjang oleh ilmu-ilmu lainnya serta menggabungkan bermacam-macam.
Betapapun kompleks dan canggihnya penyampaian iklan tersebut, namun tidak akan terlepas dari bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan iklan. Bahasa yang teratur berarti setiap kata dalam kalimat sudah di tempatkan sesuai kaidah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan kalimat pada iklan di koran.

KAJIAN TEORI

Iklan tidak sekedar menyampaikan informasi tentang suatu komoditas (benda atau jasa), tetapi memiliki sifat mendorong dan membujuk agar kita menyukai, memilih dan membelinya. Iklan merupakan suatu kegiatan penyampaian berita yang disampaikan atas pesanan pihak yang ingin agar produk atau jasa yang dimaksud disukai, dipilih dan dibeli. Iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media. (Kriyantono, 2008:184).Berdasarkan pendapat pakar di atas, dapat dinyatakan bahwa iklan penawaran adalah salah satu bentuk komunikasi antara produsen dan konsumen. Tujuan sebuah iklan adalah untuk memperkenalkan dan menawarkan produk. Pada umumnya iklan dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen agar membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu, peran bahasa sangatlah penting. Dengan bahasa yang menarik, indah dan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai akan lebih mudah dimengerti.
Pemakaian bahasa dalam sebuah iklan harus komunikatif. Bahasa dikatakan komunikatif apabila terjadi kesamaan apa yang akan disampaikan oleh penutur bahasa dengan pendengar atau pembacanya atau dengan kata lain terjadinya saling mengerti antara penutur dengan lawan bicaranya. Peran media massa tidak lepas dari komunikasi, komunikasi mempunyai fungsi yang bersifat purposif, mengandung maksud dan tujuan tertentu, dan dirancang untuk menghasilkan efek, pengaruh, atau akibat pada lingkungan para penyimak dan para pembicara. Strategi komunikatif dalam pengajaran bahasa mengembangkan serta mempromosikan suatu strategi pembelajaran tertentu, yaitu sebagai komunikasi berencana di dalam bahasa sasaran. (Tarigan, 1993:59).
Penelitian ini menitikberatkan pada pemakaian bahasa Indonesia ditinjau dari penggunaan kalimat berdasarkan fungsinya. Menurut Finoza (1996:98) kalimat dapat dibagi atas : (1) kalimat berita (2) kalimat perintah (3) kalimat tanya dan (4) kalimat seru. Senada dengan pendapat tersebut (Faizah, 2009 : 76) menyatakan bahwa kalimat menurut fungsi isinya terbagi atas empat macam yaitu (1) kalimat berita (Deklaratif) (2) kalimat perintah (Imperatif) (3) kalimat tanya (Interogatif) dan (4) kalimat seru (Eksklamatif).
MODEL PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa: kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi sekarang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu membaca “Iklan Penawaran” dalam surat kabar harian Tribun Pekanbaru yang dijadikan sumber untuk mencari iklan Penawaran pada surat kabar harian Tribun Pekanbaru edisi Februari 2011 ditetapkan untuk dijadikan sumber data penelitian.
Setelah data terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan kalimat, langkah selanjutnya disebut teknik analisis data.Mengumpulkan Surat Kabar “Tribun Pekanbaru” kemudian diteliti sesuai dengan objek penelitian. Hasilnya dideskripsikan sesuai dengan penggunaan kalimat pada iklan penawaran pada koran Tribun Pekanbaru.

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan fungsinya kalimat berita pada umumnya berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain hingga tanggapan yang diharapkan hanyalah berupa perhatian seperti tercemin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai ucapannya. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa tulis kalimatnya bertanda baca akhir titik. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan kalimat berita dalam periklanan :
1) Setiap Siswa Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti Ujian HSK. (Tribun Pekanbaru, 1 Februari 2011)
2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces di ponsel anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
3) Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)

4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus. (Tribun Pekanbaru, 16 Februari 2011)
5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orans sukses. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius anak anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. (Tribun Pekanbaru, 13 Februari 2011)
11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-Cuma dengan tim desain professional. ( Tribun Pekanbaru, 8 Februari 2011 )
12) Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari 2011)

13) Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari 2011).

Kalimat (1) sampai (25) termasuk golongan kalimat berita karena semuanya mempunyai pola intonasi berita. Pada Contoh (1) Setiap Siswa Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti Ujian HSK. Penggunaan kalimat di atas tergolong pada kalimat deklaratif.
Hal ini terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan subjek, predikat dan keterangan serta di akhiri dengan tanda baca titik. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (1) Setiap siswa adalah subjek, dibimbing dan dipersiapkan adalah predikat dan untuk mengikuti ujian HSK adalah keterangan.
Pada Contoh (2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces di ponsel anda. Penggunaan kalimat di atas tergolong pada kalimat deklaratif. Kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat objek, dan keterangan. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (2) M-Banking termasuk subjek, adalah layanan yang memberikan kemudahan dan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces termasuk predikat dan di ponsel anda termasuk keterangan.
Pada Contoh (3) Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat. Pada iklan tersebut penggunaan kalimatnya tergolong pada kalimat deklaratif. Kalimat di atas menggunakan subjek, predikat, dan keterangan. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (3) penggunaan kode pin termasuk subjek, yang dapat diganti termasuk predikat dan setiap saat termasuk keterangan.
Contoh (4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus. Penggunaan kalimat ini termasuk kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (4) Therapy obat termasuk subjek, menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal termasuk predikat, dan di ubur/anus termasuk objek.
Contoh (5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik. Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena karena di awali dengan huruf kapital dan di akhiri tanda baca titik. Kalimat tersebut dinyatakan kalimat deklaratif karena adanya subjek dan predikat. Berikut penjelasan kalimat pada contoh (5) Setiap anak termasuk subjek, memiliki potensi kejeniusan yang unik termasuk predikat.
Contoh (6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orang sukses. Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut telah memenuhi syarat kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (6) Orang tua termasuk subjek, menginginkan termasuk predikat, anaknya sukses termasuk objek, dan inginkan memberikan yang terbaik termasuk predikat, namun statistik termasuk subjek, menunjukkan hanya 3% termasuk predikat dan orang sukses termasuk objek.
Contoh (7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius anak anda. Penggunaan kalimat pada iklan tersebut tergolong kalimat deklaratif karena telah menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut telah memenuhi syarat kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (7) Goal program ini termasuk subjek, adalah termasuk predikat dan membangkit potensi jenius anak anda termasuk objek.
Contoh (8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif. Hal ini terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan subjek, predikat, dan objek serta diakhiri dengan tanda baca titik. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (8) Kesehatan termasuk subjek, adalah harta yang paling berharga termasuk predikat.
Contoh (9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. Penggunaan kalimat di atas termasuk kalimat deklaratif karena menggunakan subjek, predikat dan pelengkap. Berikut ini penjelasan pada contoh (9) Kelebihan berat badan termasuk subjek, beresiko tinggi termasuk predikat dan terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dan lain-lain termasuk pelengkap.
Contoh (10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. Penggunaan kalimat ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut memakai subjek, predikat dan pelengkap. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (10) Granito termasuk subjek, dibuat termasuk predikat dan serupa dengan proses alam termasuk pelengkap.
Contoh (11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-cuma dengan tim desain professional. Penggunaan kalimat ini tergolong kalimat karena telah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (11) Granito termasuk subjek, juga menyediakan termasuk predikat dan layanan desain cuma-cuma dengan tim desain professional termasuk objek.
Contoh (12) Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional. Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (12) Kami termasuk subjek, siap melakukan termasuk predikat dan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional termasuk objek.
Contoh (13) Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis. Penggunaan kalimat ini termasuk kalimat deklaratif karena telah menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (13) Ahli termasuk subjek, mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan termasuk predikat dan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis termasuk objek.
Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu peristiwa atau kejadian. Orang yang menyampaikan peristiwa tersebut, berusaha mengungkapkan seobjektif mungkin. Bentuk kalimat berita itu bersifat bebas, boleh inversi atau biasa, aktif, pasif, tunggal atau majemuk.
Skripsi Arambi Oktavina Putri Hakim Siregar. 2011. Iklan Penawaran dalam Surat Kabar Tribun Pekanbaru.