INDRI YULIANA
1005113104
SOSIOLINGUISTIK
DIALEK SOSIAL DAN DIALEK REGIONAL
Dialek (bahasa Yunani:
διάλεκτος, dialektos), adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakai.
Berbeda dengan ragam bahasa
yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi ini berbeda satu
sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut
bahasa yang berbeda. Biasanya pemerian dialek adalah berdasarkan geografi,
namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial.
Sebuah dialek dibedakan
berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi).
Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka istilah yang tepat ialah aksen
dan bukan dialek.
MACAM-MACAM DIALEK
Dilihat dari bentuknya dialek dibagi tiga yaitu :
a. Dialek Regional, yaitu dialek
yang ciri-cirinya dibatasi oleh tempat. Sering juga disebut Dialek Area. Dialek
ini biasanya berkembang di satu daerah tertentu, artinya orang di luar wilayah
itu tidak akan paham dengan Dialek yang dimaksud.
b. Dialek Sosial, yaitu Dialek yang
dipakai oleh kelompok sosial tertentu. Misalnya, orang di kalangan Karton pasti
memiliki dialek yang berbeda dengan orang-orang di luar kraton. Atau
orang-orang yang ada di komunitas kantor pasti dialeknya berbeda dengan
orang-orang yang ada di komunitas pasar.
3. Dialek temporal, yaitu Dialek
yang berbeda dari waktu ke waktu. Dialek ini hanya berkembang pada kurun waktu
tertentu dan bila sudah berganti masa maka dialek itu sudah tidak ada lagi. Hal
ini bisa dilihat dari ejaan, cara penulisan dan pengucapannya. Misalnya Dialek
Melayu Kuno, Dialek tahun 1970-an, dll.
PERBEDAAN DIALEK REGIONAL DENGAN DIALEK SOSIAL
Dialek regional mengutamakan batas batas wilayah,
orang yang berada di satu wilayah akan paham dengan apa yang mereka ucapkan
satu sama lain, sedangkan yang berada di wilayah lain atau diluar dari wilayah
tersebut tidak akan paham dengan dengan dialek yang dimaksud.
Perbedaan kelompok-kelompok yang bersifat
regional kita ketahui berdasarkan batas-batas alam. Berbeda dengan kelompok
yang bersifat social bias ditentukan oleh jenis kelamin, umur, pekerjaan. Bias
juga ditentukan oleh status ekonomi yang membedakan kelompok kaya dengan
kelompok miskin, atau status social seperti yang kita lihat pada masyarakat
mengenal kasta, atau adanya kelompok terdidik dengn kelompok tidak terdidik.
Perbedaan juga terjadi pada karena status kekuasaan yang bersumber kepada
politik yang menimbulkan kelompok penguasa dan kelompok rakyat jelata.
Semua kelompok sosial itu mempunyai potensi untuk mempunyai bahasa
dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan kelompok lain.jika potensi
itu benar-benar menjadi kenyataan, maka bahasa itu bisa menjadi dialek sosial
atau sekuranng-kurangnya variasi bahasa.
Kita juga mengetahui bahwa ada perbedaan bahasa
pria dengan wanita, kanak-kanak dengan dewasa, orang pasar dengan orang pabrik
dan banyak lagi. Demikian ragam bahasa yang biasa kita sebut dialek.
Sumarsono. 2007. Sosiolinguistik. Yogyakarta:Sabda(Pustaka Pelajar).
sangat berguna.. trmakasih ..
BalasHapusthank you,,,,,
BalasHapusSangat bermanfaat terima kasih😊😊
BalasHapus