Objek
dan Pelengkap Kehadiran objek
sangat ditentukan oleh unsur yang menduduki fungsi predikat. Objek wajib hadir
dalam klausa atau kalimat yang predikatnya berupa verba aktif transitif,
sebaliknya objek bersifat opsional jika predikat berupa verba intransitif
(Ramlan, 1987:93-95; Alwi et al., 1993:368-369; Sukardi, 1997:9). Di
dalam tata bahasa tradisional, pengertian objek dicampuradukkan dengan
pengertian pelengkap. Pelengkap disebut juga objek (Hudawi, 1953; Alisjahbana,
1954; Wiejosoedarmo, 1984), sedangkan Poedjawijatna (1956:28) menyebutkan bahwa
objek mencakupi pula pelengkap. Objek dan pelengkap memang memiliki kemiripan.
Keduanya terletak sesudah predikat dan sering berwujud nomina atau frasa
nomina.
Objek (O)
Objek bukan
unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang
berkatagori verbal transitif. Objek pada
kalimat aktif akan berubah menjadi
subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan
menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
Berikut contoh objek dalam kalimat:
a.
Dr. Ammar
memanggil suster Ane.
b.
Adik
dibelikan ayah sebuah buku.
c.
Kami telah
memicarakan hal itu
Suster ane,
ayah, sebuah buku, dan hal itu pada tiga
kalimat di atas adalah contoh objek.
Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1)
dan sebuah buku (objek 2)
Pelengkap (PEL)
Pelengkap
atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah
ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan
pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah
ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
Contoh:
a. Indonesia
berdasarkan Pancasila
b. Ardi
ingin selalu berbuat kebaikan
c. Kaki
Cecep tersandung batu.
Ciri-Ciri
Objek
Predikat yang berupa verba intransitif
(kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif
yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai
berikut.
•
Langsung di Belakang Predikat. Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat,
tidak pernah mendahului predikat.
•
Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif. Objek yang hanya terdapat dalam kalimat
aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif
ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam
kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
•
Didahului kata Bahwa. Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa
dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Ciri-Ciri
Pelengkap
Perbedaannya terletak pada kalimat
pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek
dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif,
bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
•
Di Belakang Predikat. Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung
di belakang predikat, sedangkan
pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Contohnya
terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda
baru.
Unsur
kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak
mendahului predikat.
• Hasil jawaban dari predikat
dengan pertanyaan apa.
Contoh:
:
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka
parang sebagai pelengkap )
b.
Budi membaca buku.
Membaca
apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat menempati Subyek)
Perbedaan
Objek dengan Pelengkap
Perbedaan objek dengan pelengkap dapat dilihat
berdasarkan rincian berikut:
1.
Objek
berkategori nomina, sedangkan pelengkap berkategori nomina, verba, ajektiva,
dan preposisional.
2.
Objek
berada di belakang verba transitif-aktif, sedangkan pelengkap berada di
belakang verba semitransitif atau dwitransitif.
3.
Objek
dapat menjadi subjek apabila dipasifkan, sedangkan pelengkap tidak bisa
dipasifkan, jika dipasifkan, tidak bisa sebagai subjek.
4.
Objek
tidak bisa didahului preposisi, sedangkan pelengkap bisa didahului preposisi.
5.
Objek
dapa diganti dengan –nya, kecuali
jika didahului oleh preposisi selain di, dari,
ke, akan.
Sumber: Charlina, dkk. 2008. Sanggar Bahasa. Pekanbaru: Cendikia
Insani
PROFICIAT......
BalasHapussangat membantu :)
BalasHapusOoo
Hapusmantapp
BalasHapus