KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,
yang memberikan sedikit ilmu-Nya yang
mahaluas sehingga upaya penulisan makalah yang
penulis beri judul KARANGAN DESKIPSI ini dapat terselesaikan. Makalah ini penulis ajukan sebagai tugas mata kuliah
Dasar-dasar Menulis . Shalawat seiring salam tak lupa pula
penulis ucapkankan kepada Baginda Rasulallah SAW ,
semoga pada hari akhir nanti kita semua mendapat safa’atnya.Amin.
Selain itu, makalah ini penulis
susun untuk memperluas ilmu pengetahuan dalam menulis karangan deskripsi. Penulis
sadari pengetahuan penulis dalam menyelesaikan makalah ini masih terbatas,oleh
sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
untuk kita semua.
Pekanbaru , 18 Oktober 2010
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Didalam menulis karangan, tentu
kita harus menentukan jenis karangan apa yang akan kita tulis. Karangan
memiliki banyak jenis, diantaranya karangan deskripsi. Banyak orang keliru
dalam menulis karangan deskripsi. Sering sekali hasil dari karangan yang mereka
buat berbentuk narasi. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini untuk
memberikan informasi dan bahan perbandingan dalam menulis karangan deskripsi.
Penulis sebagai mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia merasa wajip
untuk mengetahui cara menulis karangan deskripsi yang benar.
1.2 PERMASALAHAN
Topik permasalahan yang penulis
angkat pada makalah ini adalah seberapa mengertikah kita dengan karangan
deskripsi, dan sejauh ini sudah sempurnakah pengetahuan yang kita miliki
tentang karangan deskripsi. Dan pernahkah kita membuat karangan deskripsi
dengan metode yang benar.
1.3 TUJUAN
Tujuan penulis dalam membuat
makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tantang karangan deskripsi ,
dan penulis harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
1.4 MANFAAT
Makalah ini dapat dimanfaatkan
untuk panduan dalam menulis karangan deskripsi. Tentunya sangat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan kita tantang karangan deskripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
KARANGAN DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Pengertian lainnya :
1. Suatu ragam tulis yang melukiskan sesuatu berdasarkan
kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya.
2. Suatu jenis tulisan atau karangan yang berbentuk
pemaparan atau pengambaran suatu hal dengan kata-kata yang jelas dan
terperinci.
3. Sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para
penulis untuk memberikan perincian-perincian dan objek yang sedang dibicarakan.
4. Bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu hal dengan cara
yang sehidup-hidupnya, sehingga pembaca atau pendengarmendapat kesan seolah
olah ia sendiri melihat hal tersebut.
5. Tulisan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan
dan pengalaman pembaca terhadap fakta yang dituliskan.
6. Karangan yang menggambarkan suatu hal secara
terperinci dan jelas. Mengenai keadaan, tempat, sehingga penbaca seolah-olah
melihat, merasakan sendiri yang dideskripsikan tersebut.
2.2 CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
Karangan
deskripsi memiliki ciri-ciri seperti :
1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan
indera.
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
2.3 TUJUAN KARANGAN DESKRIPSI
Bertujuan untuk menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya hayal) pembaca, sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami
penulisnya
2.4 LANGKAH-LANGKAH KARANGAN
DESKRIPSI
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan
objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan
tujuan
3. Mengumpulkan
data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun
data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan
kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
2.5 CONTOH
KARANGAN DESKRIPSI
Siapa yang tidak kenal tempat pangkas rambut pada saat sekarang ini. Tentu
saja tempat ini adalah tempat bagi pera kaum adam memotong rambut serta
mencukur kumis dan jenggot supaya terlihat tampan dan rapi. Inilah usaha
Ayahandaku dari zaman 80-an. Dengan usaha inilah Ayahandaku menyekolahkan kami.
Kantor Ayahandaku memangkas rambut adalah rumah kami sendiri. Rumahku
berbentuk ruko berlantai dua. Da lantai bawahnya adalah tempat Ayahandaku
mencari nafkah. Sedangkan dilantai atasnya tampat tinggal kami. Pangkas Ayahandaku
mempunyai dua kursi pangkas. Satu untuk dia dan satu lagi untuk orang yang
berkerja bersama Ayahandaku. Pangkasnya seperti bagaimana pangkas rambut
lazimnya.disekeliling dindingnya dibalut dengan kaca. Meja untuk meletakkan
alat-alat pangkasnya menempel permanen di dinding depan kursi pangkas. Supaya
mudah untuk mengambil gunting atau pisau cukur yang dioerlukan. Disudut meja
pangkas ada lemari untuk menyimpan kain-kain dan handuk untuk memangkas. Dan di
atas lemari itu ada televisi sebagai hiburan saat bekerja tentunya. Sedangkan
di dinding belakang berderet-deret kursi berlengan empuk yang segaja disediakan
bagi pengunjung yang akan nerpangkas. Itulah sekilas kantor pemerintahan Ayahandaku.
Tahukah kau kawan. Ayahandaku adalah tokoh pehlawan bagiku. Pernah disuatu
senja Ayahandaku terkulai lemas dikursi berlengan kesukaannya yang terletak di
pojok rumah dekat akuarium miliknya. Ku amati raut mukanya yang tidak mudah
lagi. Tanda-tanda masa tua sudah mulai merangkak bahkan berlari menghampiri Ayahandaku.
Dahinya yang sudah tidak kencang lagi, matanya yang sudah tidak jernih, pipinya
yang sudah kisut, dan rambutnya yang sudah beruban hampir merata.
Aku membayangkan bagaimana bagaimana pengorbanan Ayahandaku membesarkan
kami. Dia tidak pernah menampakkan kalau dia sangat keletihan jika bersama
kami. Siang, malam, sepanjang hari, sepanjang tahun Ayahandaku selalu bekerja.
Lelaki yang paling kucintai nomor satu di dunia.
Ayahandaku tidaklah tinggi, tidak gemuk, dan kulitnya kuning langsat
seperti kulitku. Beliau adalah orang yang ramah, baik, lembut penuturannya,
suka menolong, dan tentu pintar dan pandai mengaji. Jika Ayahandaku mengaji,
maka seluruh penghuni rumah diam mendengarkan. Suaranya mengalun indah ,
menyayat hati, membuat yang mendengarkannya berfikir 1000 kali kalau tidak
sholat.
Kawan. Allah selalu mengambil orang-orang yang dicintainya lebih cepat
kesisi-Nya. Ayahandaku memenuhi janji masa kandungnya kepada Allah SWT saat
berumur 63 tahun. Yah. Kini Aku adalah seorang anak yatim.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan penulis dalam membuat makalah ini adalah karangan deskripsi
itu pasti memaparkan atau menjelaskan secara terperinci sesuatu yang menjadi
topik deskripsinya. Pembaca harus bisa sebagai penulis, maksudnya pembaca harus
bisa menggambarkan tulisan deskripsi yang dibacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyanto. 2004. Terampil Menulis Peragraf. Jakarta : PT
Grasindo.
Akhadi, Sabarti
. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Ramlan, M. 1987.
Sintaksis Bahasa Indonesia Suatu Tinjaun
Deskriptif. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.
Permisi ka.. saya kutip sedikit yaa ka
BalasHapus👍🏻👍🏻
BalasHapus