IKLAN PENAWARAN DALAM SURAT
KABAR
TRIBUN PEKANBARU
Indri
Yuliana
Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau
Abstrak: penelitian ini
dilatarbelakangi karena seringnya kita lihat masalah
penggunaan kalimat dalam iklan tidaklah sesuai dengan yang digunakan dalam
teks-teks lain, misalnya cerpen, makalah ilmiah buku teks, dan sebagainya. Di
dalam iklan-iklan yang terpampang di jalan-jalan atau di media massa seperti
majalah dan surat kabar, ada kalanya terdiri atas beberapa kata saja, sedangkan
yang lebih banyak adalah gambarnya. Iklan sangat mampu menipu pembacanya dengan
mempermainkan kata-kata atau kalimat sehingga membuat pembacanya menjadi
terpengaruh, namun kenyataannya bertentangan dengan apa yang telah dinyatakan
dalam iklan. Hal ini sangat jelas akan merugikan konsumen (pemakai) sehingga
akan membuatnya kurang atau tidak mempercayai merek suatu barang atau apa yang
telah diiklankan itu.
Kata Kunci: Iklan Penawaran dan Surat Kabar Tribun Pekanbaru.
Pers sebagai salah satu alat komunikasi massa sangat besar peranannya
dalam pembinaan bahasa, terutama dalam masyarakat yang bahasanya masih tumbuh
dan berkembang seperti bahasa Indonesia. Setiap hari surat kabar dan majalah
diterima oleh masyarakat dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Surat kabar
dan majalah memberikan kepada masyarakat berita-berita dan segala macam
informasi, opini, serta tulisan-tulisan yang bersifat hiburan atau iklan. Iklan
termasuk bentuk komunikasi massa, yaitu jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar.
Pers tidak hanya terfokus dalam menulis berita saja, tetapi ada yang
menulis alternatif lain yang sangat diminati oleh pembaca berupa penyampaian
informasi yang beragam, dengan menggunakan media yang di dalamnya terdapat
ungkapan-ungkapan atau tulisan-tulisan dan gambar, dimana orang menyebutnya
sebagai iklan. Permasalahan utama dalam periklanan tentulah jika iklan itu
tidak mencapai sasarannya. Orang tidak tertarik pada iklan itu atau kalaupun
tertarik tidak terdorong untuk berbuat seperti yang diimbaukan iklan tersebut.
Iklan yang seperti ini tentunya iklan yang tidak berdayaguna.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang tujuannya adalah pada
dasarnya produsen (pembuat iklan) menginginkan agar produksinya diketahui oleh
khalayak sehingga terjual laris dan mendatangkan keuntungan atau iklan adalah
usaha untuk mempengaruhi orang, agar orang itu tertarik dan akhirnya terdorong
untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu.
terdorong
untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu. Hal itu dapat dicapai dengan
memperhatikan aspek-aspek yang membangun sebuah iklan termasuk penggunaan
bahasa. Menurut Moeliono dalam Sarwoko (1994:1) Bahasa jurnalistik yang baik
haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat
yang benar, pilihan kata yang cocok.
Bahasa iklan harus menarik dan makna yang ingin disampaikan dapat
diterima oleh pembaca atau pendengarnya, baik dari lapisan atas maupun lapisan
bawah atau masyarakat awam, pelajar maupun ilmuwan. Bahasa yang digunakan dalam
iklan harus benar-benar ditangkap oleh semua lapisan masyarakat. Dengan
demikian diharapkan komunikasi akan berjalan lancar karena bahasa merupakan
alat utama dalam berkomunikasi.
Menurut penulis iklan mempunyai perbedaan bentuk satu sama lain, baik
cara penyampaiannya maupun penggunaan bahasanya. Ada iklan yang menggunakan
kata-kata sedikit, tetapi gambarnya besar dan mencolok. Ada pula iklan yang
tidak mempunyai gambar sama sekali. Cara penyampaiannya iklan selain bentuk
tertulis bisa juga melalui bentuk lisan misalnya melalui radio dan televisi.
Penyampaian iklan melalui alat-alat elektronik tersebut ditunjang oleh
ilmu-ilmu lainnya serta menggabungkan bermacam-macam.
Betapapun kompleks dan canggihnya penyampaian iklan tersebut, namun
tidak akan terlepas dari bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyampaikan
pesan-pesan yang diinginkan iklan. Bahasa yang teratur berarti setiap kata
dalam kalimat sudah di tempatkan sesuai kaidah. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk meneliti tentang penggunaan kalimat pada iklan di koran.
KAJIAN TEORI
Iklan
tidak sekedar menyampaikan informasi tentang suatu komoditas (benda atau jasa),
tetapi memiliki sifat mendorong dan membujuk agar kita menyukai, memilih dan
membelinya. Iklan merupakan suatu kegiatan penyampaian berita yang disampaikan
atas pesanan pihak yang ingin agar produk atau jasa yang dimaksud disukai,
dipilih dan dibeli. Iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi
nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk
mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media.
(Kriyantono, 2008:184).Berdasarkan pendapat pakar di atas, dapat dinyatakan
bahwa iklan penawaran adalah salah satu bentuk komunikasi antara produsen dan
konsumen. Tujuan sebuah iklan adalah untuk memperkenalkan dan menawarkan
produk. Pada umumnya iklan dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian
konsumen agar membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk
itu, peran bahasa sangatlah penting. Dengan bahasa yang menarik, indah dan
sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai akan lebih mudah dimengerti.
Pemakaian
bahasa dalam sebuah iklan harus komunikatif. Bahasa dikatakan komunikatif
apabila terjadi kesamaan apa yang akan disampaikan oleh penutur bahasa dengan
pendengar atau pembacanya atau dengan kata lain terjadinya saling mengerti
antara penutur dengan lawan bicaranya. Peran media massa tidak lepas dari
komunikasi, komunikasi mempunyai fungsi yang bersifat purposif, mengandung
maksud dan tujuan tertentu, dan dirancang untuk menghasilkan efek, pengaruh,
atau akibat pada lingkungan para penyimak dan para pembicara. Strategi
komunikatif dalam pengajaran bahasa mengembangkan serta mempromosikan suatu
strategi pembelajaran tertentu, yaitu sebagai komunikasi berencana di dalam
bahasa sasaran. (Tarigan, 1993:59).
Penelitian
ini menitikberatkan pada pemakaian bahasa Indonesia ditinjau dari penggunaan
kalimat berdasarkan fungsinya. Menurut Finoza (1996:98) kalimat dapat dibagi
atas : (1) kalimat berita (2) kalimat perintah (3) kalimat tanya dan (4)
kalimat seru. Senada dengan pendapat tersebut (Faizah, 2009 : 76) menyatakan
bahwa kalimat menurut fungsi isinya terbagi atas empat macam yaitu (1) kalimat
berita (Deklaratif) (2) kalimat perintah (Imperatif) (3) kalimat tanya
(Interogatif) dan (4) kalimat seru (Eksklamatif).
MODEL PENELITIAN
Penelitian
yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa: kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif
digunakan untuk berupaya memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi
sekarang.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi
yaitu membaca “Iklan Penawaran” dalam surat kabar harian Tribun Pekanbaru yang
dijadikan sumber untuk mencari iklan Penawaran pada surat kabar harian Tribun
Pekanbaru edisi Februari 2011 ditetapkan untuk dijadikan sumber data
penelitian.
Setelah data terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan
kalimat, langkah selanjutnya disebut teknik analisis data.Mengumpulkan Surat
Kabar “Tribun Pekanbaru” kemudian diteliti sesuai dengan objek penelitian.
Hasilnya dideskripsikan sesuai dengan penggunaan kalimat pada iklan penawaran
pada koran Tribun Pekanbaru.
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan fungsinya kalimat berita pada umumnya berfungsi untuk
memberitahukan sesuatu kepada orang lain hingga tanggapan yang diharapkan
hanyalah berupa perhatian seperti tercemin pada pandangan mata yang menunjukkan
adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai ucapannya. Pada bahasa
lisan kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa tulis kalimatnya bertanda
baca akhir titik. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan kalimat
berita dalam periklanan :
1) Setiap Siswa Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti
Ujian HSK. (Tribun Pekanbaru, 1 Februari 2011)
2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan bagi
para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui
menu Satelindo@cces di ponsel anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
3)
Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat. (Tribun Pekanbaru, 6
Februari 2011)
4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk
menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus. (Tribun
Pekanbaru, 16 Februari 2011)
5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik. (Tribun
Pekanbaru, 6 Februari 2011)
6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin
memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orans sukses. (Tribun
Pekanbaru, 6 Februari 2011)
7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius
anak anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga. (Tribun
Pekanbaru, 6 Februari 2011)
9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan
jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi,
osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. (Tribun Pekanbaru,
6 Februari 2011)
10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. (Tribun
Pekanbaru, 13 Februari 2011)
11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-Cuma
dengan tim desain professional. ( Tribun Pekanbaru, 8 Februari 2011 )
12)
Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi
sauna, totok syaraf dan jamu tardisional. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari
2011)
13)
Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk
penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh,
Polip, dan lain-lain keluhan medis. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari
2011).
Kalimat (1) sampai (25) termasuk golongan kalimat berita karena
semuanya mempunyai pola intonasi berita. Pada Contoh (1) Setiap Siswa
Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti Ujian HSK. Penggunaan kalimat di
atas tergolong pada kalimat deklaratif.
Hal ini terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan
subjek, predikat dan keterangan serta di akhiri dengan tanda baca titik.
Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (1) Setiap siswa adalah subjek,
dibimbing dan dipersiapkan adalah predikat dan untuk mengikuti ujian
HSK adalah keterangan.
Pada Contoh (2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan
bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan
melalui menu Satelindo@cces di ponsel anda. Penggunaan kalimat di atas
tergolong pada kalimat deklaratif. Kalimat tersebut menggunakan subjek,
predikat objek, dan keterangan. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (2) M-Banking
termasuk subjek, adalah layanan yang memberikan kemudahan dan bagi para
pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu
Satelindo@cces termasuk predikat dan di ponsel anda termasuk
keterangan.
Pada Contoh (3) Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat.
Pada iklan tersebut penggunaan kalimatnya tergolong pada kalimat deklaratif.
Kalimat di atas menggunakan subjek, predikat, dan keterangan. Berikut ini
penjelasan kalimat pada contoh (3) penggunaan kode pin termasuk subjek, yang
dapat diganti termasuk predikat dan setiap saat termasuk keterangan.
Contoh (4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk
menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus.
Penggunaan kalimat ini termasuk kalimat deklaratif karena adanya subjek,
predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (4) Therapy
obat termasuk subjek, menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan
rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal termasuk predikat, dan di
ubur/anus termasuk objek.
Contoh (5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik.
Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena karena di awali
dengan huruf kapital dan di akhiri tanda baca titik. Kalimat tersebut
dinyatakan kalimat deklaratif karena adanya subjek dan predikat. Berikut
penjelasan kalimat pada contoh (5) Setiap anak termasuk subjek, memiliki
potensi kejeniusan yang unik termasuk predikat.
Contoh (6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin
memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orang sukses.
Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai
tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut telah memenuhi syarat
kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat, dan objek. Berikut ini
penjelasan kalimat pada contoh (6) Orang tua termasuk subjek, menginginkan
termasuk predikat, anaknya sukses termasuk objek, dan inginkan
memberikan yang terbaik termasuk predikat, namun statistik termasuk
subjek, menunjukkan hanya 3% termasuk predikat dan orang sukses termasuk
objek.
Contoh (7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius anak
anda. Penggunaan kalimat pada iklan tersebut tergolong kalimat deklaratif
karena telah menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat
tersebut telah memenuhi syarat kalimat deklaratif karena adanya subjek,
predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (7) Goal
program ini termasuk subjek, adalah termasuk predikat dan membangkit
potensi jenius anak anda termasuk objek.
Contoh (8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga.
Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif. Hal ini
terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan subjek, predikat,
dan objek serta diakhiri dengan tanda baca titik. Berikut ini penjelasan
kalimat pada contoh (8) Kesehatan termasuk subjek, adalah harta
yang paling berharga termasuk predikat.
Contoh (9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan
jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi,
osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. Penggunaan kalimat
di atas termasuk kalimat deklaratif karena menggunakan subjek, predikat dan
pelengkap. Berikut ini penjelasan pada contoh (9) Kelebihan berat badan termasuk
subjek, beresiko tinggi termasuk predikat dan terhadap gangguan jantung,
stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis,
gangguan pencernaan, masalah kulit, dan lain-lain termasuk pelengkap.
Contoh (10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. Penggunaan
kalimat ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di
akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut memakai subjek, predikat dan
pelengkap. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (10) Granito termasuk
subjek, dibuat termasuk predikat dan serupa dengan proses alam termasuk
pelengkap.
Contoh (11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-cuma dengan
tim desain professional. Penggunaan kalimat ini tergolong kalimat karena
telah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut
menggunakan subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada
contoh (11) Granito termasuk subjek, juga menyediakan termasuk
predikat dan layanan desain cuma-cuma dengan tim desain professional termasuk
objek.
Contoh (12) Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh
hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional.
Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah
memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan
subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (12) Kami
termasuk subjek, siap melakukan termasuk predikat dan gurah
perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan
jamu tardisional termasuk objek.
Contoh (13) Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa
operasi untuk penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor,
Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis. Penggunaan kalimat ini
termasuk kalimat deklaratif karena telah menggunakan tanda titik di akhir
kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat, dan objek.
Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (13) Ahli termasuk subjek, mengobati
penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan termasuk
predikat dan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal,
Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis termasuk objek.
Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu peristiwa atau
kejadian. Orang yang menyampaikan peristiwa tersebut, berusaha mengungkapkan
seobjektif mungkin. Bentuk kalimat berita itu bersifat bebas, boleh inversi
atau biasa, aktif, pasif, tunggal atau majemuk.
Skripsi
Arambi Oktavina Putri Hakim Siregar. 2011. Iklan
Penawaran dalam Surat Kabar Tribun Pekanbaru.