Label

FEATURE (1)

Minggu, 24 Juni 2012

PERBEDAAN OBJEK DAN PELENGKAP

Objek dan Pelengkap Kehadiran objek sangat ditentukan oleh unsur yang menduduki fungsi predikat. Objek wajib hadir dalam klausa atau kalimat yang predikatnya berupa verba aktif transitif, sebaliknya objek bersifat opsional jika predikat berupa verba intransitif (Ramlan, 1987:93-95; Alwi et al., 1993:368-369; Sukardi, 1997:9). Di dalam tata bahasa tradisional, pengertian objek dicampuradukkan dengan pengertian pelengkap. Pelengkap disebut juga objek (Hudawi, 1953; Alisjahbana, 1954; Wiejosoedarmo, 1984), sedangkan Poedjawijatna (1956:28) menyebutkan bahwa objek mencakupi pula pelengkap. Objek dan pelengkap memang memiliki kemiripan. Keduanya terletak sesudah predikat dan sering berwujud nomina atau frasa nomina.

Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif.  Objek pada kalimat aktif  akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek  umumnya berkatagori nomina.
            Berikut contoh objek dalam kalimat:
a.       Dr. Ammar memanggil suster Ane.
b.      Adik dibelikan ayah sebuah buku.
c.       Kami telah memicarakan hal itu
Suster ane, ayah, sebuah buku, dan hal itu  pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.  Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1) dan sebuah buku (objek 2)

 Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
Contoh:
a. Indonesia berdasarkan Pancasila
b. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan
c. Kaki Cecep tersandung batu.

Ciri-Ciri Objek
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
• Langsung di Belakang Predikat. Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
• Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif. Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
• Didahului kata Bahwa. Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.


Ciri-Ciri Pelengkap
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
• Di Belakang Predikat. Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di   belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.

• Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh: :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
    Kata parang adalah pelengkap.
    Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
b. Budi membaca buku.
Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat menempati Subyek)



Perbedaan Objek dengan Pelengkap
          Perbedaan objek dengan pelengkap dapat dilihat berdasarkan rincian berikut:
1.      Objek berkategori nomina, sedangkan pelengkap berkategori nomina, verba, ajektiva, dan preposisional.
2.      Objek berada di belakang verba transitif-aktif, sedangkan pelengkap berada di belakang verba semitransitif atau dwitransitif.
3.      Objek dapat menjadi subjek apabila dipasifkan, sedangkan pelengkap tidak bisa dipasifkan, jika dipasifkan, tidak bisa sebagai subjek.
4.      Objek tidak bisa didahului preposisi, sedangkan pelengkap bisa didahului preposisi.
5.      Objek dapa diganti dengan –nya, kecuali jika didahului oleh preposisi selain di, dari, ke, akan.

Sumber: Charlina, dkk. 2008. Sanggar Bahasa. Pekanbaru: Cendikia Insani

4 komentar: