Label

FEATURE (1)

Minggu, 24 Juni 2012

ARTIKEL JURNAL



IKLAN PENAWARAN DALAM SURAT KABAR
TRIBUN PEKANBARU

Indri Yuliana
Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau

Abstrak: penelitian ini dilatarbelakangi karena seringnya kita lihat masalah penggunaan kalimat dalam iklan tidaklah sesuai dengan yang digunakan dalam teks-teks lain, misalnya cerpen, makalah ilmiah buku teks, dan sebagainya. Di dalam iklan-iklan yang terpampang di jalan-jalan atau di media massa seperti majalah dan surat kabar, ada kalanya terdiri atas beberapa kata saja, sedangkan yang lebih banyak adalah gambarnya. Iklan sangat mampu menipu pembacanya dengan mempermainkan kata-kata atau kalimat sehingga membuat pembacanya menjadi terpengaruh, namun kenyataannya bertentangan dengan apa yang telah dinyatakan dalam iklan. Hal ini sangat jelas akan merugikan konsumen (pemakai) sehingga akan membuatnya kurang atau tidak mempercayai merek suatu barang atau apa yang telah diiklankan itu.

Kata Kunci: Iklan Penawaran dan Surat Kabar Tribun Pekanbaru.

Pers sebagai salah satu alat komunikasi massa sangat besar peranannya dalam pembinaan bahasa, terutama dalam masyarakat yang bahasanya masih tumbuh dan berkembang seperti bahasa Indonesia. Setiap hari surat kabar dan majalah diterima oleh masyarakat dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Surat kabar dan majalah memberikan kepada masyarakat berita-berita dan segala macam informasi, opini, serta tulisan-tulisan yang bersifat hiburan atau iklan. Iklan termasuk bentuk komunikasi massa, yaitu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar.
Pers tidak hanya terfokus dalam menulis berita saja, tetapi ada yang menulis alternatif lain yang sangat diminati oleh pembaca berupa penyampaian informasi yang beragam, dengan menggunakan media yang di dalamnya terdapat ungkapan-ungkapan atau tulisan-tulisan dan gambar, dimana orang menyebutnya sebagai iklan. Permasalahan utama dalam periklanan tentulah jika iklan itu tidak mencapai sasarannya. Orang tidak tertarik pada iklan itu atau kalaupun tertarik tidak terdorong untuk berbuat seperti yang diimbaukan iklan tersebut. Iklan yang seperti ini tentunya iklan yang tidak berdayaguna.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang tujuannya adalah pada dasarnya produsen (pembuat iklan) menginginkan agar produksinya diketahui oleh khalayak sehingga terjual laris dan mendatangkan keuntungan atau iklan adalah usaha untuk mempengaruhi orang, agar orang itu tertarik dan akhirnya terdorong untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu.
terdorong untuk melakukan apa yang dianjurkan iklan itu. Hal itu dapat dicapai dengan memperhatikan aspek-aspek yang membangun sebuah iklan termasuk penggunaan bahasa. Menurut Moeliono dalam Sarwoko (1994:1) Bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar, pilihan kata yang cocok.
Bahasa iklan harus menarik dan makna yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pembaca atau pendengarnya, baik dari lapisan atas maupun lapisan bawah atau masyarakat awam, pelajar maupun ilmuwan. Bahasa yang digunakan dalam iklan harus benar-benar ditangkap oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian diharapkan komunikasi akan berjalan lancar karena bahasa merupakan alat utama dalam berkomunikasi.
Menurut penulis iklan mempunyai perbedaan bentuk satu sama lain, baik cara penyampaiannya maupun penggunaan bahasanya. Ada iklan yang menggunakan kata-kata sedikit, tetapi gambarnya besar dan mencolok. Ada pula iklan yang tidak mempunyai gambar sama sekali. Cara penyampaiannya iklan selain bentuk tertulis bisa juga melalui bentuk lisan misalnya melalui radio dan televisi. Penyampaian iklan melalui alat-alat elektronik tersebut ditunjang oleh ilmu-ilmu lainnya serta menggabungkan bermacam-macam.
Betapapun kompleks dan canggihnya penyampaian iklan tersebut, namun tidak akan terlepas dari bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan iklan. Bahasa yang teratur berarti setiap kata dalam kalimat sudah di tempatkan sesuai kaidah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan kalimat pada iklan di koran.

KAJIAN TEORI

Iklan tidak sekedar menyampaikan informasi tentang suatu komoditas (benda atau jasa), tetapi memiliki sifat mendorong dan membujuk agar kita menyukai, memilih dan membelinya. Iklan merupakan suatu kegiatan penyampaian berita yang disampaikan atas pesanan pihak yang ingin agar produk atau jasa yang dimaksud disukai, dipilih dan dibeli. Iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media. (Kriyantono, 2008:184).Berdasarkan pendapat pakar di atas, dapat dinyatakan bahwa iklan penawaran adalah salah satu bentuk komunikasi antara produsen dan konsumen. Tujuan sebuah iklan adalah untuk memperkenalkan dan menawarkan produk. Pada umumnya iklan dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen agar membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu, peran bahasa sangatlah penting. Dengan bahasa yang menarik, indah dan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai akan lebih mudah dimengerti.
Pemakaian bahasa dalam sebuah iklan harus komunikatif. Bahasa dikatakan komunikatif apabila terjadi kesamaan apa yang akan disampaikan oleh penutur bahasa dengan pendengar atau pembacanya atau dengan kata lain terjadinya saling mengerti antara penutur dengan lawan bicaranya. Peran media massa tidak lepas dari komunikasi, komunikasi mempunyai fungsi yang bersifat purposif, mengandung maksud dan tujuan tertentu, dan dirancang untuk menghasilkan efek, pengaruh, atau akibat pada lingkungan para penyimak dan para pembicara. Strategi komunikatif dalam pengajaran bahasa mengembangkan serta mempromosikan suatu strategi pembelajaran tertentu, yaitu sebagai komunikasi berencana di dalam bahasa sasaran. (Tarigan, 1993:59).
Penelitian ini menitikberatkan pada pemakaian bahasa Indonesia ditinjau dari penggunaan kalimat berdasarkan fungsinya. Menurut Finoza (1996:98) kalimat dapat dibagi atas : (1) kalimat berita (2) kalimat perintah (3) kalimat tanya dan (4) kalimat seru. Senada dengan pendapat tersebut (Faizah, 2009 : 76) menyatakan bahwa kalimat menurut fungsi isinya terbagi atas empat macam yaitu (1) kalimat berita (Deklaratif) (2) kalimat perintah (Imperatif) (3) kalimat tanya (Interogatif) dan (4) kalimat seru (Eksklamatif).
MODEL PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa: kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi sekarang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu membaca “Iklan Penawaran” dalam surat kabar harian Tribun Pekanbaru yang dijadikan sumber untuk mencari iklan Penawaran pada surat kabar harian Tribun Pekanbaru edisi Februari 2011 ditetapkan untuk dijadikan sumber data penelitian.
Setelah data terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan kalimat, langkah selanjutnya disebut teknik analisis data.Mengumpulkan Surat Kabar “Tribun Pekanbaru” kemudian diteliti sesuai dengan objek penelitian. Hasilnya dideskripsikan sesuai dengan penggunaan kalimat pada iklan penawaran pada koran Tribun Pekanbaru.

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan fungsinya kalimat berita pada umumnya berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain hingga tanggapan yang diharapkan hanyalah berupa perhatian seperti tercemin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai ucapannya. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa tulis kalimatnya bertanda baca akhir titik. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan kalimat berita dalam periklanan :
1) Setiap Siswa Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti Ujian HSK. (Tribun Pekanbaru, 1 Februari 2011)
2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces di ponsel anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
3) Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)

4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus. (Tribun Pekanbaru, 16 Februari 2011)
5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orans sukses. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius anak anda. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. (Tribun Pekanbaru, 6 Februari 2011)
10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. (Tribun Pekanbaru, 13 Februari 2011)
11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-Cuma dengan tim desain professional. ( Tribun Pekanbaru, 8 Februari 2011 )
12) Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari 2011)

13) Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis. (Tribun Pekanbaru, 23 Februari 2011).

Kalimat (1) sampai (25) termasuk golongan kalimat berita karena semuanya mempunyai pola intonasi berita. Pada Contoh (1) Setiap Siswa Dibimbing dan Dipersiapkan untuk Mengikuti Ujian HSK. Penggunaan kalimat di atas tergolong pada kalimat deklaratif.
Hal ini terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan subjek, predikat dan keterangan serta di akhiri dengan tanda baca titik. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (1) Setiap siswa adalah subjek, dibimbing dan dipersiapkan adalah predikat dan untuk mengikuti ujian HSK adalah keterangan.
Pada Contoh (2) M-Banking adalah layanan yang memberikan kemudahan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces di ponsel anda. Penggunaan kalimat di atas tergolong pada kalimat deklaratif. Kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat objek, dan keterangan. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (2) M-Banking termasuk subjek, adalah layanan yang memberikan kemudahan dan bagi para pengguna Matrix & Mentari untuk melakukan transaksi perbankan melalui menu Satelindo@cces termasuk predikat dan di ponsel anda termasuk keterangan.
Pada Contoh (3) Penggunaan kode PIN yang dapat diganti setap saat. Pada iklan tersebut penggunaan kalimatnya tergolong pada kalimat deklaratif. Kalimat di atas menggunakan subjek, predikat, dan keterangan. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (3) penggunaan kode pin termasuk subjek, yang dapat diganti termasuk predikat dan setiap saat termasuk keterangan.
Contoh (4) Therapy obat menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal di ubur/anus. Penggunaan kalimat ini termasuk kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (4) Therapy obat termasuk subjek, menggunakan kapsul & salf untuk menghilangkan rasa sakit/nyeri, radang & gatal-gatal termasuk predikat, dan di ubur/anus termasuk objek.
Contoh (5) Setiap anak memiliki potensi kejeniusan yang unik. Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena karena di awali dengan huruf kapital dan di akhiri tanda baca titik. Kalimat tersebut dinyatakan kalimat deklaratif karena adanya subjek dan predikat. Berikut penjelasan kalimat pada contoh (5) Setiap anak termasuk subjek, memiliki potensi kejeniusan yang unik termasuk predikat.
Contoh (6) Orang tua menginginkan anaknya sukses dan ingin memberikan yang terbaik, namun statistik menunjukkan hanya 3% orang sukses. Penggunaan kalimat di atas tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut telah memenuhi syarat kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (6) Orang tua termasuk subjek, menginginkan termasuk predikat, anaknya sukses termasuk objek, dan inginkan memberikan yang terbaik termasuk predikat, namun statistik termasuk subjek, menunjukkan hanya 3% termasuk predikat dan orang sukses termasuk objek.
Contoh (7) Goal program ini adalah membangkitkan potensi jenius anak anda. Penggunaan kalimat pada iklan tersebut tergolong kalimat deklaratif karena telah menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut telah memenuhi syarat kalimat deklaratif karena adanya subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (7) Goal program ini termasuk subjek, adalah termasuk predikat dan membangkit potensi jenius anak anda termasuk objek.
Contoh (8) Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif. Hal ini terlihat karena pada kalimat deklaratifnya telah menggunakan subjek, predikat, dan objek serta diakhiri dengan tanda baca titik. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (8) Kesehatan termasuk subjek, adalah harta yang paling berharga termasuk predikat.
Contoh (9) Kelebihan berat badan beresiko tinggi terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dll. Penggunaan kalimat di atas termasuk kalimat deklaratif karena menggunakan subjek, predikat dan pelengkap. Berikut ini penjelasan pada contoh (9) Kelebihan berat badan termasuk subjek, beresiko tinggi termasuk predikat dan terhadap gangguan jantung, stroke, kanker, asthma, maag, asam urat, kolestrol, hypertensi, osteoporosis, gangguan pencernaan, masalah kulit, dan lain-lain termasuk pelengkap.
Contoh (10) Granito dibuat serupa dengan proses alam. Penggunaan kalimat ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut memakai subjek, predikat dan pelengkap. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (10) Granito termasuk subjek, dibuat termasuk predikat dan serupa dengan proses alam termasuk pelengkap.
Contoh (11) Granito juga menyediakan layanan desain cuma-cuma dengan tim desain professional. Penggunaan kalimat ini tergolong kalimat karena telah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (11) Granito termasuk subjek, juga menyediakan termasuk predikat dan layanan desain cuma-cuma dengan tim desain professional termasuk objek.
Contoh (12) Kami siap melakukan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional. Penggunaan kalimat pada iklan ini tergolong kalimat deklaratif karena sudah memakai tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (12) Kami termasuk subjek, siap melakukan termasuk predikat dan gurah perut, gurah mata, gurh hidung, pijat refleksi, mandi sauna, totok syaraf dan jamu tardisional termasuk objek.
Contoh (13) Ahli mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis. Penggunaan kalimat ini termasuk kalimat deklaratif karena telah menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Penggunaan kalimat tersebut menggunakan subjek, predikat, dan objek. Berikut ini penjelasan kalimat pada contoh (13) Ahli termasuk subjek, mengobati penyakit kronis tanpa injeksi dan tanpa operasi untuk penyembuhan termasuk predikat dan penyakit : Kecanduan Narkoba, Asma, Kanker, Tumor, Ginjal, Lumpuh, Polip, dan lain-lain keluhan medis termasuk objek.
Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu peristiwa atau kejadian. Orang yang menyampaikan peristiwa tersebut, berusaha mengungkapkan seobjektif mungkin. Bentuk kalimat berita itu bersifat bebas, boleh inversi atau biasa, aktif, pasif, tunggal atau majemuk.
Skripsi Arambi Oktavina Putri Hakim Siregar. 2011. Iklan Penawaran dalam Surat Kabar Tribun Pekanbaru.



KARANGAN DESKRIPSI





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberikan sedikit  ilmu-Nya yang mahaluas sehingga upaya penulisan makalah yang penulis beri judul KARANGAN DESKIPSI ini dapat terselesaikan. Makalah ini penulis ajukan sebagai tugas mata kuliah Dasar-dasar Menulis . Shalawat seiring salam tak lupa pula penulis ucapkankan kepada Baginda Rasulallah SAW , semoga pada hari akhir nanti kita semua mendapat safa’atnya.Amin.
Selain itu, makalah ini penulis susun untuk memperluas ilmu pengetahuan dalam menulis karangan deskripsi. Penulis sadari pengetahuan penulis dalam menyelesaikan makalah ini masih terbatas,oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan untuk kita semua.



Pekanbaru , 18 Oktober 2010

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Didalam menulis karangan, tentu kita harus menentukan jenis karangan apa yang akan kita tulis. Karangan memiliki banyak jenis, diantaranya karangan deskripsi. Banyak orang keliru dalam menulis karangan deskripsi. Sering sekali hasil dari karangan yang mereka buat berbentuk narasi. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini untuk memberikan informasi dan bahan perbandingan dalam menulis karangan deskripsi. Penulis sebagai mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia merasa wajip untuk mengetahui cara menulis karangan deskripsi yang benar.

1.2 PERMASALAHAN
Topik permasalahan yang penulis angkat pada makalah ini adalah seberapa mengertikah kita dengan karangan deskripsi, dan sejauh ini sudah sempurnakah pengetahuan yang kita miliki tentang karangan deskripsi. Dan pernahkah kita membuat karangan deskripsi dengan metode yang benar.

1.3  TUJUAN
Tujuan penulis dalam membuat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tantang karangan deskripsi , dan penulis harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
1.4 MANFAAT
Makalah ini dapat dimanfaatkan untuk panduan dalam menulis karangan deskripsi. Tentunya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tantang karangan deskripsi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KARANGAN DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
                        Pengertian lainnya :
1.     Suatu ragam tulis yang melukiskan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya.
2.     Suatu jenis tulisan atau karangan yang berbentuk pemaparan atau pengambaran suatu hal dengan kata-kata yang jelas dan terperinci.
3.     Sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dan objek yang sedang dibicarakan.
4.     Bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu hal dengan cara yang sehidup-hidupnya, sehingga pembaca atau pendengarmendapat kesan seolah olah ia sendiri melihat hal tersebut.
5.     Tulisan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca terhadap fakta yang dituliskan.
6.     Karangan yang menggambarkan suatu hal secara terperinci dan jelas. Mengenai keadaan, tempat, sehingga penbaca seolah-olah melihat, merasakan sendiri yang dideskripsikan tersebut.



2.2 CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti :
1.    Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
2.    Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
3.    Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
2.3 TUJUAN KARANGAN DESKRIPSI
Bertujuan untuk menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi    (daya hayal) pembaca, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya
                2.4 LANGKAH-LANGKAH KARANGAN DESKRIPSI
                        Langkah menyusun deskripsi:
1.    Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2.    Tentukan tujuan
3.    Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4.    Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
5.    Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan

2.5 CONTOH KARANGAN DESKRIPSI
Siapa yang tidak kenal tempat pangkas rambut pada saat sekarang ini. Tentu saja tempat ini adalah tempat bagi pera kaum adam memotong rambut serta mencukur kumis dan jenggot supaya terlihat tampan dan rapi. Inilah usaha Ayahandaku dari zaman 80-an. Dengan usaha inilah Ayahandaku menyekolahkan kami.
Kantor Ayahandaku memangkas rambut adalah rumah kami sendiri. Rumahku berbentuk ruko berlantai dua. Da lantai bawahnya adalah tempat Ayahandaku mencari nafkah. Sedangkan dilantai atasnya tampat tinggal kami. Pangkas Ayahandaku mempunyai dua kursi pangkas. Satu untuk dia dan satu lagi untuk orang yang berkerja bersama Ayahandaku. Pangkasnya seperti bagaimana pangkas rambut lazimnya.disekeliling dindingnya dibalut dengan kaca. Meja untuk meletakkan alat-alat pangkasnya menempel permanen di dinding depan kursi pangkas. Supaya mudah untuk mengambil gunting atau pisau cukur yang dioerlukan. Disudut meja pangkas ada lemari untuk menyimpan kain-kain dan handuk untuk memangkas. Dan di atas lemari itu ada televisi sebagai hiburan saat bekerja tentunya. Sedangkan di dinding belakang berderet-deret kursi berlengan empuk yang segaja disediakan bagi pengunjung yang akan nerpangkas. Itulah sekilas kantor pemerintahan Ayahandaku.
Tahukah kau kawan. Ayahandaku adalah tokoh pehlawan bagiku. Pernah disuatu senja Ayahandaku terkulai lemas dikursi berlengan kesukaannya yang terletak di pojok rumah dekat akuarium miliknya. Ku amati raut mukanya yang tidak mudah lagi. Tanda-tanda masa tua sudah mulai merangkak bahkan berlari menghampiri Ayahandaku. Dahinya yang sudah tidak kencang lagi, matanya yang sudah tidak jernih, pipinya yang sudah kisut, dan rambutnya yang sudah beruban hampir merata.
Aku membayangkan bagaimana bagaimana pengorbanan Ayahandaku membesarkan kami. Dia tidak pernah menampakkan kalau dia sangat keletihan jika bersama kami. Siang, malam, sepanjang hari, sepanjang tahun Ayahandaku selalu bekerja. Lelaki yang paling kucintai nomor satu di dunia.
Ayahandaku tidaklah tinggi, tidak gemuk, dan kulitnya kuning langsat seperti kulitku. Beliau adalah orang yang ramah, baik, lembut penuturannya, suka menolong, dan tentu pintar dan pandai mengaji. Jika Ayahandaku mengaji, maka seluruh penghuni rumah diam mendengarkan. Suaranya mengalun indah , menyayat hati, membuat yang mendengarkannya berfikir 1000 kali kalau tidak sholat.
Kawan. Allah selalu mengambil orang-orang yang dicintainya lebih cepat kesisi-Nya. Ayahandaku memenuhi janji masa kandungnya kepada Allah SWT saat berumur 63 tahun. Yah. Kini Aku adalah seorang anak yatim.   

BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Kesimpulan penulis dalam membuat makalah ini adalah karangan deskripsi itu pasti memaparkan atau menjelaskan secara terperinci sesuatu yang menjadi topik deskripsinya. Pembaca harus bisa sebagai penulis, maksudnya pembaca harus bisa menggambarkan tulisan deskripsi yang dibacanya.

DAFTAR PUSTAKA
Wiyanto. 2004. Terampil Menulis Peragraf. Jakarta : PT Grasindo.
Akhadi, Sabarti . 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Ramlan, M. 1987. Sintaksis Bahasa Indonesia Suatu Tinjaun Deskriptif. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.